Ehem... maaf para pembaca karena
sudah lama menunggu tulisan Trip to Bali, aku
hendak menulis part 2 ini. tapi aku malas, apalagi banyak tulisan yang aku
harus selesaikan, ( menulis buku lah... nulis buat majalah lah...). Oke, kita lanjut ke cerita.
26/Oktober/2015
Aku bangun dan sarapan dengan nasi goreng dan roti bakar campur dengan
selai coklat. Setelah itu aku main game sebentar, lalu kami pergi dengan
meminjam mobil Om Idrus. Dengan bantuan Google map, kami sampai di Ubud
Monkey Forest. Baru masuk ke parkiran sudah banyak monyet ‘menunggu kami’
di parkiran. Aku membawa Tab aku dan mencoba mendekati salah satu monyet
itu.
Kakakku berkata “Jangan dong ja... jangan dong...,”
Tapi aku masih nekat mendekati monyet itu. setelah itu aku memotretnya dan
mengembalikan Tab ke mobil,
takut dicuri monyet! Kami mulai memasuki taman itu tanpa papa, papa sedang ada urusan dengan kantor. Tiket untuk masuk adalah Rp 30.000,00. setelah masuk, banyak sekali monyet di dalam, di bawah, kiri, kanan, dan di atas (atas tuh di pohon maksudnya... ). Kami menge-ngelingi taman—atau lebih tepatnya hutan—selama kira-kira 1 jam. Lalu... kami langsung cabut ke.... Tegalallang Rice Terrace.
Eh... nggak ding... aku dan mama mampir dulu ke.... Museum Antonio Blanco. Sementara yang lain liat-liat baju di pasar seni. Gak bisa lihat bebas sih.... karena gambarnya banyak yang jelek (perempuan nggak pakai baju)! Paling gak aku bisa difoto pura-pura melukis.
takut dicuri monyet! Kami mulai memasuki taman itu tanpa papa, papa sedang ada urusan dengan kantor. Tiket untuk masuk adalah Rp 30.000,00. setelah masuk, banyak sekali monyet di dalam, di bawah, kiri, kanan, dan di atas (atas tuh di pohon maksudnya... ). Kami menge-ngelingi taman—atau lebih tepatnya hutan—selama kira-kira 1 jam. Lalu... kami langsung cabut ke.... Tegalallang Rice Terrace.
Eh... nggak ding... aku dan mama mampir dulu ke.... Museum Antonio Blanco. Sementara yang lain liat-liat baju di pasar seni. Gak bisa lihat bebas sih.... karena gambarnya banyak yang jelek (perempuan nggak pakai baju)! Paling gak aku bisa difoto pura-pura melukis.
Setelah sampai di Rice Terrace,
tempatnya sama sekali gak istimewa. Aku pernah melihat yang sama persis di
Dieng. Yah... kami berfoto sebentar lalu pergi ke Pura Tirta Empul di Tampaksiring.
Pura yang terkenal dengan mata air sucinya ini... banyak orang hindunya! (ya
iya lah! Masa ya iya dong!). ada kolam yang setinggi perut orang dewasa,
menurut kepercayaan hindu... kolam itulah yang airnya suci. Di situ juga kalau
harus masuk, pakai kain batik dulu. Kami makan nasi bekal memakai Abon Jambrong.
Setelah kenyang, kami cabut ke Bukit
Kintamani.
Angin yang nggak sejuk alias sebaliknya, menerpa kami. Ada beberapa penjual yang terus-menerus menawarkan baju atau gelang kepada mama. Foto-foto dan selfie-selfie sebentar, lalu kami langsung pulang. Diperjalanan pulang yang nyasar karena mobilnya gak ada GPS, kami melihat orang sedang pawai, wah... menyenangkan deh... . Ketika sampai, kesenangan langsung lenyap seketika. Yah... boring lagi T_T.
Berfoto dengan kakak |
Selfie di udara yang segar... |
Bergaya lucu yuk... |
Angin yang nggak sejuk alias sebaliknya, menerpa kami. Ada beberapa penjual yang terus-menerus menawarkan baju atau gelang kepada mama. Foto-foto dan selfie-selfie sebentar, lalu kami langsung pulang. Diperjalanan pulang yang nyasar karena mobilnya gak ada GPS, kami melihat orang sedang pawai, wah... menyenangkan deh... . Ketika sampai, kesenangan langsung lenyap seketika. Yah... boring lagi T_T.
27/Oktober/2015
Bangun tidur kuterus mandi~ tidak lupa menggosok gigi. Habis
mandi kutolong ibu membersihkan tempat tidurku ß(X). Ya... aku memang tidak membersihkan
tempat tidur, tapi merapihkan (sama aja ya...?). kami langsung berangkat setelah
sarapan roti bakar, mari pergi ke... Pantai Panda! Eh... Pantai
Pandawa! Kami diantar supir tante Naida supaya gak nyasar terus... patung
patung di sana kebanyakan dari tokoh pewayangan alias Pandawa (ya iyalah!). kami
berfoto di patung Yudistira alias Dharmawangsa.
Patung arjuna di sana ternya gak ganteng! Malah digambarinnya gemuk. Karena pantainya sepi, kami bisa berselfie dengan tenang (walau pun itu aku tidak pengen...). setelah selesai, cabut yuk... ke Pantai Kuta. Setelah sampai... mari kita lihat keindahan... nya~ lho Cuma pantai biasa! (# `A’)!. Ternyata terkenal Cuma karena ombaknya bagus buat supring eh... surfing!!! Kami menyewa kasur duduk 2. Yang dilengkapi payung, kalu nggak dilengkapi payung, pasir akan mendidih alias panas.
Aku
berenang selama 00:30:00 menit. Kami pergi
ke masjid yang dekat lalu sholat, terus makan es cingcau dan baso yag dijual di
depan masjid. Hmmm... yummy... . untuk melihat sunset yag indah... kami pergi
ke Pura Tanah Lot. Di pejalanan kami menemui kios-kios penjual
pernak-pernik dan baju-baju. Aku membeli baju bertuliskan bali. Belum sunset
nih... yah... kami ke bawah dulu untuk ke pantai. Di sana banyak genangan air
dan lumut. Foto-foto, lalu naik ke atas untuk melihat sunset. Aku melihat
sunset yang indah lalu papa menfoto siluetku. Aku juga berpura-pura sedang
memegang matahari *hihihihi*:
Patung arjuna di sana ternya gak ganteng! Malah digambarinnya gemuk. Karena pantainya sepi, kami bisa berselfie dengan tenang (walau pun itu aku tidak pengen...). setelah selesai, cabut yuk... ke Pantai Kuta. Setelah sampai... mari kita lihat keindahan... nya~ lho Cuma pantai biasa! (# `A’)!. Ternyata terkenal Cuma karena ombaknya bagus buat supring eh... surfing!!! Kami menyewa kasur duduk 2. Yang dilengkapi payung, kalu nggak dilengkapi payung, pasir akan mendidih alias panas.
Aku
foto lagi tiduran |
Kalau sudah puas, kami langsung pulang. Karena kami akan ke Lombok besok. Aku
juga cepat-cepat mandi dan tidur.
Ah... aku agak sedih karena tidak bisa
lama-lama... *hiks*. Tapi aku yakin kami akan pergi ke sini lagi.
Tamat...
Bersambung untuk Trip to Lombok,
Ditunggu ya...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar