Pages

Minggu, 02 Agustus 2015

Hayati, untuk melihat keserakahan manusia

Naik kereta api ... tut ... tut ... tut  
Siapa hendak turut Ke Bandung ... Surabaya...  
Bolehlah naik dengan percuma... Ayo temanku lekas naik, 
 Keretaku tak berhenti lama...  

Cepat k'retaku jalan ...tut...tut...tut... 
 Banyak penumpang turut... 
K'retaku sudah penat
Karena beban terlalu berat...
Di sinilah ada stasiun
Penumpang semua turun...

  Yup... kami sedang naik kereta... kalian tahu kami mau ke mana...? Gak tau? Gue kasih bocoran deh...(aku sekarang pake gue [lebih gaul gitu lo... He...he...he...]), gue dan yang lain sedang ke.... apa ya... lupa nih... (////v\\\\). O ya, aku ingat... ke kampus ITHB!!! ("Hurraaaay....!!! aku ingat!!! \(^o^)/,"). Gue ke sana mau belajar Hayati.



O ya, lo tau kagak? Hayati itu artinya kehidupan. gue di ITHB bersama anak-anak homeschooling belajar soal hayati. kakak pembimbing menjelaskan kehidupan alam yang semakin punah. misalnya salju di puncak gunung Jayawijaya semakin mencair karena global warming. Lo tau nggak global warming itu apa?

Global warming adalah memanasnya suhu bumi akibat asap yang keluar dari kendaraan bermotor, asap pembakaran hutan, asap pabrik, hawa panas yang keluar dari mesin AC, dan lain-lain. Jika dibiarkan, bumi akan hancur karena kekeringan dan banjir.

Supaya tidak global warming kita harus menumbuhkan pohon-pohon, tidak sering menyalakan AC, tidak sering-sering pakai kendaraan bermotor, dan lain-lain.

Gue bertanya sama kakaknya, kira-kira berapa hewan yang punah dalam sehari?
Lo tau jawabannya? Jawabannya bahkan bisa dibagi dalam 1 jam.. dalam 1 jam kira-kira 25 hewan mati, dalam setahun 200.000 hewan.
Udah dulu ya ceritanya...                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar